Feeds:
Pos
Komentar

Archive for November 20th, 2006

Penyusun: Divisi Lughoh Lembaga Bimbingan Islam Al-Atsary (BADAR Online)

PENTINGNYA BAHASA ARAB

 

Sebagaimana yang telah menjadi keyakinan dalam diri kita adalah bahwasanya jalan yang memberi kita jaminan keselamatan dan kenikmatan Islam adalah satu dan tidak berbilang-bilang yaitu mengilmui dan mengamalkan ajaran Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan yang diajarkan Rosululloh dan dipahami oleh para sahabatnya. Dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan, “Aku tinggalkan sesuatu bersama kalian, jika kamu berpegang teguh padanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabulloh dan Sunnahku”.

Dan Alloh telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Alloh, “Sesungguhnya Kami telah jadikan Al-Quran dalam bahasa Arab supaya kalian memikirkannya.”(Yusuf : 2) .Oleh karena itu tidak perlu diragukan lagi, memang sudah seharusnya bagi seorang muslim mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Hal ini ditegaskan oleh firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, “Dan sesungguhnya Al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Pencipta Semesta Alam ,dia dibawa turun oleh Ar ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”(Asy Syu’ara:192-195). (lebih…)

Read Full Post »


Ekonomi sebagaimana yang dikembangkan dan dipraktekkan oleh barat didasarkan pada pendekatan empiristik yang mendesak ekonomi tersebut untuk hanya tergantung pada nilai-nilai yang bersifat positive dan mengabaikan isu nilai normative.


Padahal, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang paling bergantung pada nilai dan paling normatif diantara ilmu-ilmu sosial lainnya. Model dan teorinya akan selalu didasarkan pada sistem nilai tertentu, pada pandangan tentang hakikat manusia, pada seperangkat asumsi yang disebut Schumacher sebagai meta ekonomi, karena tidak pernah dimasukkan secara eksplisit pada ekonomi kontemporer. Dengan demikian, ilmu ekonomi sudah seharusnya mengintegrasikan positivisme dan normativisme, antara pertimbangan rasional dan nilai atau moral.
(lebih…)

Read Full Post »

Islamic Epistemology


Setiap sistem insani, baik sistem pendidikan, politik,hukum, ataupun sistem ekonomi, semuanya berlatar belakang dan memancarkan pandangan alam (world view) serta nilai-nilai utama bangsa dan peradaban tersebut. Salah satu dari unsur pandangan alam yang utama dan nilai yang penting adalah yang berkaitan dengan epistemologi, yakni makna ilmu, lawan atau antonimnya, kategori atau pokok dan cabang-cabangnya, serta cara-cara mendapatkan dan mengamalkan setiap ilmu itu dengan benar. Oleh karena itu ilmu pengetahuan memang diresapi dalam elemen pandangn hidup, agama, kebudayaan, dan peradaban seorang individu. Ilmu tidak mempunyai sifat bebas nilai atau netral secara mutlak. Dikatakan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak bebas nilai secara mutlak karena ilmu pengetahuan berada dan berfungsi didalam akal manusia yang semestinya mengandung berbagai nilai, baik dan buruk.[1]


1.1 Ilmu Pengetahuan dan Akidah Islam

Kaum intelektual telah mengamati bahwa salah satu watak khas peradaban islam adalah perhatiannya yang serius terhadap pencarian berbagai cabang ilmu. Penekanan yang diberikan islam kepada pentingnya ilmu pengetahuan adalah dalam usaha memenuhi keperluan spiritual dan meraik kebahagiaan, dan bukan sekedar sebagai komoditas sosio- ekonomi. Kebahagiaan menurut islam bukanlah sekedar konsep, tujuan sementara, kesenangan fisik yang tidak kekal bukan pula keadaan mental dan fikiran. Lebih dari itu, kebahagiaan menurut islam adalah hakikat spirit ual yang kekal, yang secara sadar dapat dialami dalam kehidupan sekarang dan akan datang (akhirat).

Jadi, kebahagiaan seseorang terletak pada keyakinannya terhadap hal-hal mutlak tentang hakikat alam, identitas diri, dan tujuan hidupnya hingga hari kiamat nanti. (lebih…)

Read Full Post »